Ketupat & Opor Ayam

Masakan ini dibuat waktu lebaran Idul Adha kemarin, untuk mengahadirkan suasana lebaran di rumah walaupun cuma ketupat dan opor ayam. Simpel dan sederhana memang...tapi nikmatnya luar biasa....Alhamdulillah...

Resepnya nyontek dari NCC, tapi ada beberapa penyesuaian sesuai dg yang diajarkan ibu saya....

Bahan:

1 ekor ayam, potong 12 bagian (atau sesuai selera)
1 buah jeruk nipis, ambil airnya
700 ml air
700 ml santan

Bumbu dihaluskan:
1 ruas kunyit
1/2 sdt lada butiran
1 sdm ketumbar, sangrai
½ sdt jintan
5 btr kemiri
10 buah bawang merah
5 buah bawang putih
1 sdt garam
kaldu ayam bubuk (kira2 1/2 sdt)
gula pasir secukupnya

2 ruas jahe
2 ruas lengkuas
Jahe + lengkuasnya digeprek

Rempah daun:
2 btg sereh, pukul
4 lbr daun salam
5 lbr daun jeruk purut.

Cara membuat:
1. Lumuri ayam dengan air jeruk nipis, sisihkan. Rebus air hingga mendidih, masukkan ayam, biarkan air mendidih lagi dan ayam matang.
2. Tumis bumbu halus, rempah daun + lengkuas dan jahe hingga harum, masukkan kedalam panci berisi ayam rebus, aduk rata.
3. Tuang santan kental, aduk, didihkan. Cicipi sampe ketemu rasa yang pas, angkat.
4. Sajikan dengan taburan bawang merah goreng.

Ketupatnya asli buatan sendiri, walaupun hasilnya kurang mulus karena masaknya nggak sampe 2 jam. Dulu waktu pertama kali nyoba bikin ketupat sendiri, hasilnya keras banget karena ngisi berasnya terlalu penuh dan akhirnya terbuang sia2. Untuk step2 bikin ketupat, baca lengkapnya di sini.

Sayur lodeh terong

Mendekati akhir bulan Desember, hawa kampung halaman semakin berasa. Sampe2 selera makan pun kebawa-bawa ke dalam suasana kampung yang damai sejahtera hehehe.....Ya, saya sedang merindukan masakan kampung yang satu ini, masakan yang waktu kecil sungguh sangat saya benci. Sayur lodeh terong......(waktu ngetik ini pun, sambil ditemeni alunan gending jawa aliran modern yang diiringi dengan saxophone, Music From Heaven begitu judul albumnya, beneran....:))

Bisa jadi sebagian orang beranggapan, sayur lodeh terong, kampung banget gitu lho....bagi saya itu nggak berlaku sama sekali. Saya sangat menghargai cita rasa yang dihasilkan oleh para leluhur dan nenek moyang saya, meskipun berasal jauh dari pelosok desa sana.
Serius banget sih kayaknya.....hehehe. Apapun itu, saya hanya ingin berbagi resep disini, mudah-mudahan bemanfaat ya.....
Okeh, inilah resep sayur lodeh terong andalan saya, bikinnya sih udah seminggu yang lalu...biasa lah telat posting.....

Sayur lodeh terong
Bahan-bahan :
- Terong (tentunya, untuk jumlah bisa disesuaikan dengan porsi yang dibutuhkan). Di sini saya menggunakan 4 buah terong ungu. Kuliti dan potong2.
- Kacang panjang, 1 ikat saja. Potong2.
- Daun so (daun melinjo), siangi tangkainya.
- Wortel, kupas kulitnya dan potong2.
- Putren (jagung muda). Bersihkan dan potong2.
- Kecambah kedele
Note : campuran sayuran yang digunakan bisa disesuaikan dengan selera masing2.

Bumbu-bumbu:
8 buah bawang merah
4 buah bawang putih
15-20 cabe rawit merah (bagi yang nggak suka pedes bisa dikurangi)
1 sdt ketumbar
sedikit tempe semangit/tempe bosok
garam
(Haluskan semua bumbu-bumbu di atas)
gula pasir sebagai penganti dari penyedap rasa
sedikit gula jawa, untuk menetralkan rasa pedas
Lengkuas, geprek
Untuk menambah cita rasa bisa ditambahkan dengan irisan daun kucai
Santan kurang lebih 700 ml

Cara membuat :
1. Cuci bersih semua sayuran. Siapkan sedikit air dalam panci, biarkan mendidih kemudian masukkan terlebih dahulu sayuran yang tingkat kematangannya lama. Disini saya masukkan dulu wortel, kecambah kedele dan putren. Baru setelah agak lunak masukkan kacang panjang, kemudian terong dan terakhir daun so. Masak hingga semua bahan lunak tapi jangan sampe terlalu lembek.
2. Masukkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, irisan daun kucai, gula pasir, gula jawa dan lengkuas. Biarkan hingga bumbu matang dan meresap.
3. Terakhir, masukkan santan dan masak hingga mendidih. Cicipi hingga mendapatkan rasa yang pas sesuai selera.
4. Setelah bener2 mendidih, angkat dan sajikan.

Jamur goreng tepung tempura

Makanan yang satu ini sangat praktis membuatnya. Cukup digoreng dengan tepung tempura sampai matang atau sampe kuning kecoklatan, jadi deh....
O, ya, sebelum digoreng, jamur direndam dulu kemudian cuci hingga bener2 bersih dan tiriskan hingga kandungan airnya bener2 habis, kalo perlu diperes-peres hingga tidak ada lagi airnya. Karena kalo nggak, waktu menggoreng pasti minyak panasnya akan muncrat-muncrat.
Kebetulan untuk tepung tempura yang saya gunakan untuk menggoreng jamur ini adalah tepung tempura instan (siap pakai) yang tersedia di supermarket.
Untuk tahap menggorengnya, pertama siapkan tepung tempura (sesuai dengan petunjuk yang ada di kemasan, kalo menggunakan tepung tempura instan). Kemudian celupkan jamur yang telah dibersihkan ke dalam adonan tepung tempura. Goreng hingga jamur matang. Gampang kan...?

Jamur goreng tepung tempura ini enaknya dimakan dengan saos atau cabe. Bisa dimakan sebagai lauk untuk teman makan nasi atau sebagai cemilan.

Juru masak andalan keluarga

Topik kali tidak membahas masalah resep masakan, tapi tetep ada hubungannya dengan masakan.

Eventnya pun sudah sangat-sangat telat, tepatnya pas lebaran kemaren keluarga suami di Ponorogo mendapat giliran menjadi tuan rumah halal bihalal keluraga. Nah, untuk urusan konsumsi kebetulan ada dua orang yang sudah sangat terpercaya menangani urusan masak-memasak. Kedua orang ini sudah sering dipercaya untuk membantu mempersiapkan segala macam urusan dapur (masak-memasak) dalam berbagai acara-acara yang diselenggarakan di keluarga suami. Sebenernya kemaren iseng2 ngambil foto portrait mereka berdua sekedar untuk dokumentasi aja, setelah dipikir-pikir oke juga ditampilkan di blog. Berikut adalah profil beliau berdua, sebagai tanda penghargaan kami atas kiprah beliau dalam urusan dapur keluarga kami....hehehe....

Senyummu mbookk....

Lirikan matamu....

Yang pertama, beliau adalah mbok Juminem (keluarga suami sering memanggilnya dengan panggilan mbok'e). Beliau ini sehari-harinya berjualan nasi pecel di rumahnya khususnya di jam-jam sarapan di pagi hari. Sambel pecelnya nendang banget, bagi yang nggak biasa makan yang pedes2, jangan banyak2 makan sambel buatan mboke ini, bisa mules nanti saking pedesnya....
Mbok Juminem ini juga menjadi pengasuh suami waktu kecil. Di rumahnya mboke inilah suami dititipkan ketika bapak dan ibunya lagi dinas di sekolahan.

malu-malu di depan kamera, dg background tumpukan
sampah ehhh tampah hehehe...

Yang kedua, beliau adalah mbah Soinem. Meskipun sudah berumur namun beliau ini masih sangat cekatan dan gesit dalam menangani masalah di dapur. Sehari-hari mbah Soinem ini berjualan ayam kampung dan juga melayani pemesanan daging ayam kampung siap masak. Jadi kalo pengen masak ayam kampung, tapi nggak mau repot nyembelih dan bersihin, tinggal pesen aja ke mbah Soinem ini. Beliau akan siap sedia membantu anda hehehe...

Profil beliau berdua sudah, sekarang saya tampilkan masakan-masakan yang dihasilkan dari tangan2 mereka berdua. Salah satu makanan pokok yang disajikan dalam acara terebut adalah sego thiwul (sego=nasi). Masakan2 lain yang disajikan juga khas ndeso banget hihihi...Maklum yang datang kan orang2 "kota" yang kangen dengan masakan2 khas ndeso, khususnya sego thiwul + urap sayur...

Sego thiwul yang jadi primadona

Sego thiwul+urap sayur, pasangan serasi

Urap dan sambel goreng tempe+kacang tholo, cocok juga dimakan sama thiwul

Ada opor ayam, sambel goreng kentang, bihun goreng
dan tak ketinggalan lalapan timun dan kemangi

Untuk desertnya, disajikan es podeng (demikian kami menyebutnya). Isinya sirup, ager-ager, nanas, dan kolang-kaling. Sirupnya buatan sendiri juga lho....Semacam simple sirup gitu yang ditambah dengan essence. Sebelum diminum, ditambahkan es serut dulu ya, atau ditambahkan air putih kalo nggak suka es. hmmm....segeeeerrr.....